Perlawanan Fahri Hamzah di Tengah Isu Anis Matta Comeback
JuraganQQ, Jakarta - Bak petir di siang bolong, Fahri Hamzah tiba-tiba mendesak perombakan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kalangan internal PKS bergemuruh kencang, namun tak satu pun merespons manuver politik Fahri.
Fahri, yang masih terlibat sengketa dengan PKS, menyebut para pimpinan PKS saat ini tidak matang dalam mengelola partai. Ia juga menyebut kepemimpinan PKS saat ini tak tegas dalam membela kepentingan umat dan rakyat. Akibatnya, banyak kader dan pengurus di daerah mengeluhkan kepemimpinan PKS.
"Banyak daerah sudah mengeluh karena hampir dua tahun terakhir seperti kebingungan dengan langkah-langkah DPP," tutur Fahri dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2017).
Fahri, yang masih terlibat sengketa dengan PKS, menyebut para pimpinan PKS saat ini tidak matang dalam mengelola partai. Ia juga menyebut kepemimpinan PKS saat ini tak tegas dalam membela kepentingan umat dan rakyat. Akibatnya, banyak kader dan pengurus di daerah mengeluhkan kepemimpinan PKS.
"Banyak daerah sudah mengeluh karena hampir dua tahun terakhir seperti kebingungan dengan langkah-langkah DPP," tutur Fahri dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2017).
Loyalis eks Presiden PKS Anis Matta ini menyebut banyak kader PKS yang menginginkan reformasi kepemimpinan. Fahri menyeru para kader dan pengurus PKS yang masih 'bersembunyi' berani keluar mendesak reformasi kepemimpinan PKS.
"Ada banyak generasi di dalam PKS yang mulai sadar bahwa cara mengelola politik seperti PKS sekarang ini adalah salah. Tapi banyak yang penakut dan itulah penyakit orang Indonesia. Banyak yang sadar (sekarang salah) tapi belum masif. Walaupun jumlahnya lebih besar dari jumlah pendukung pemimpin PKS sekarang," kata Fahri.
Jika seluruh kader dan pengurus PKS bergerak, Fahri yakin kepemimpinan PKS akan berganti. Dengan demikian, PKS dapat makin percaya diri menghadapi Pemilu 2019.
"Saya percaya dan berdoa bahwa kepemimpinan PKS sekarang ini akan segera berganti dengan pemimpin yang mengerti persoalan sehingga bisa mewakili persoalan umat," ujarnya.
Manuver politik Fahri ini sangat mengejutkan. Tak sedikit di lingkup internal PKS mengaitkan manuver Fahri ini dengan isu santer akan kembalinya Anis Matta, yang pernah memimpin PKS di kala partai ini menghadapi badai saat eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlilit kasus korupsi. Namun tak satu pun elite PKS mau angkat bicara soal manuver nyentrik Fahri ini.
"Ada banyak generasi di dalam PKS yang mulai sadar bahwa cara mengelola politik seperti PKS sekarang ini adalah salah. Tapi banyak yang penakut dan itulah penyakit orang Indonesia. Banyak yang sadar (sekarang salah) tapi belum masif. Walaupun jumlahnya lebih besar dari jumlah pendukung pemimpin PKS sekarang," kata Fahri.
Jika seluruh kader dan pengurus PKS bergerak, Fahri yakin kepemimpinan PKS akan berganti. Dengan demikian, PKS dapat makin percaya diri menghadapi Pemilu 2019.
"Saya percaya dan berdoa bahwa kepemimpinan PKS sekarang ini akan segera berganti dengan pemimpin yang mengerti persoalan sehingga bisa mewakili persoalan umat," ujarnya.
Manuver politik Fahri ini sangat mengejutkan. Tak sedikit di lingkup internal PKS mengaitkan manuver Fahri ini dengan isu santer akan kembalinya Anis Matta, yang pernah memimpin PKS di kala partai ini menghadapi badai saat eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlilit kasus korupsi. Namun tak satu pun elite PKS mau angkat bicara soal manuver nyentrik Fahri ini.
Anis, yang pernah memimpin PKS selama 974 hari sebelum akhirnya digantikan Sohibul Iman, konon masih punya loyalis yang kuat di lingkup internal PKS. Para loyalis menyebut Anis sebagai pilot di kala badai. Lalu, apakah ada hubungannya manuver Fahri ini dengan isu santer akan kembalinya 'pilot' PKS yang lama menghilang itu?
No comments:
Post a Comment